Selasa, 31 Maret 2020

Wabah virus Corona merebak, pelajari cara penyebarannya

Sejak wabah virus Corona merebak, banyak orang mulai mempelajari segala sesuatu tentang virus ini, terutama pelajari cara penyebarannya. Hal ini bertujuan agar serangan COVID-19 atau virus Corona dapat dihindari.

Namun, ada orang yang sudah terinfeksi virus ini, bisa saja tidak menunjukkan gejala sama sekali dan terlihat sehat-sehat saja. Akibatnya, tidak diketahui siapa yang sudah terinfeksi virus dan siapa yang belum, sehingga menyulitkan tindakan pencegahan.

Wabah virus Corona


Dampak virus Corona pada tiap orang bisa berbeda-beda. Ada orang yang tidak menunjukkan gejala sama sekali setelah terinfeksi virus, ada juga dengan gejala ringan, tetapi tidak sedikit juga orang yang langsung sakit parah setelah terinfeksi virus Corona. Ini yang membuat kita mungkin bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana cara virus Corona Covid-19 menyerang tubuh manusia?

Tubuh manusia memiliki sistem kekebalan yang selalu memantau dan memeriksa apabila ada sel-sel aneh maupun kuman yang masuk untuk menyebabkan penyakit. Ketika sistem kekebalan tubuh menemukan sebuah sel atau mikroorganisme yang dianggap berbahaya, maka sistem ini akan langsung bereaksi.

Begitu juga ketika penyerang seperti virus Corona masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan, biasanya akan langsung mengaktifkan respon imun bawaan untuk melakukan perlawanan biasa pada virus, sampai sistem tersebut bisa menggerakkan respon imun adaptif yang lebih hebat dalam melawan virus. Garis pertahanan kedua ini dapat memberikan perlawanan secara menakjubkan yang melibatkan pembuatan sel pembunuh, yaitu sel T.

Menurut Neuman, orang yang selamat dari infeksi virus corona, bila diperiksa darahnya, maka akan ditemukan respon sel pembunuh T yang sangat baik. Dan mereka yang tidak bisa bertahan, biasanya tidak menghasilkan respon sel pembunuh T yang baik.

Seperti jenis virus apapun pada umumnya, virus Corona baru atau Covid-19 bersifat bebas dan “narsis”. Virus ini ingin membuat sebanyak mungkin replika dirinya. Virus corona menginvasi tubuh dengan cara menempel di sel-sel tubuh, menyuntikkan RNA-nya dan mengubah sel tubuh menjadi virus juga yang akan mereproduksi kembali dirinya sendiri menjadi lebih banyak virus.

Tubuh juga memiliki sistem yang disebut jalur interferon, yang berfungsi untuk mengirim sinyal “minta tolong” dari sistem kekebalan ke sel, ataupun sebaliknya. Nah, virus corona akan berusaha keras untuk membungkam jalur tersebut, sehingga virus bisa bertumbuh dengan tenang. Bila berhasil mengeluarkan sinyal tersebut tepat waktu, maka tubuh dapat mematikan virus corona dan membuat respons imun yang sangat baik. Namun, bila tubuh membuat respons yang salah, virus corona yang akan menang.

Virus corona dapat hidup di bagian tubuh manapun. Virus corona suka masuk ke permukaan paru-paru di mana udara dialirkan ke sel-sel tubuh. Lalu mereka suka kembali ke tempat asalnya, sehingga bisa menginfeksi organ-organ lain juga. Virus ini juga bisa berakhir di aliran darah yang dapat menyebabkan masalah besar, karena dapat menyerang organ-organ vital. seperti jantung, ginjal, hati, dan mengakibatkan kerusakan organ tersebut.

Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah harus lebih berhati-hati lagi terhadap virus corona, karena tubuh mereka mungkin sulit menciptakan respons imun yang seimbang untuk melawan virus. Seseorang bisa memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena pernah mendapatkan pengobatan kanker, atau melakukan transplantasi organ atau positif mengidap HIV.

Bukan berarti yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik tidak perlu berhati-hati terhadap virus corona, karena virus jahat ini juga bisa mengakibatkan dampak yang serius. Gejala pernapasan yang seringkali menyertai penyakit ini, terutama dalam kasus yang parah, terjadi karena tubuh berusaha melindungi dirinya sendiri.

Ketika virus menginfeksi bagian tengah ke bawah paru-paru, yang mana hal ini suka dilakukan oleh virus ini, maka tubuh akan mengirimkan sel-sel untuk menghentikannya. Dengan demikian kesehatan tubuh menjadi taruhannya.

Tubuh akan mengambil kebijakan “membumi hanguskan” di mana sel-sel tersebut akan melewati paru-paru dan mencoba menghancurkan virus, sekaligus jaringan yang sehat. Hal ini karena bila tidak ada sel sehat yang tersisa, maka virus tidak bisa berbuat apa-apa.

Meskipun tindakan yang dilakukan sistem kekebalan tubuh tersebut dapat melindungi dari invasi virus, tetapi hal ini juga dapat mengurangi kapasitas paru-paru. Itulah mengapa banyak pengidap infeksi virus corona yang parah akan mengalami gejala pernapasan yang hebat hingga membutuhkan alat bantuan untuk mendapatkan ekstra oksigen ke paru-paru.

Pemikiran bahwa agar dapat terhindar dari corona atau dapat melawan virus corona dengan baik, maka kamu perlu meningkatkan sistem kekebalan tubuh semaksimal mungkin, sebenarnya tidak terlalu tepat juga. Hal ini karena bila sistem kekebalan terlalu berenergi, maka mungkin saja dapat mengakibatkan tubuh untuk menyerang dirinya sendiri, seperti yang terjadi pada kasus autoimun. Jadi, yang perlu kamu lakukan hanyalah memastikan setidaknya sistem kekebalan tubuh dalam kondisi yang optimal dengan makan-makanan yang sehat, cukup beristirahat, dan rajin berolahraga.

Baca juga Sejumlah negara di dunia telah melakukan LOCKDOWN akibat Covid-19

1 komentar:

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.club ^_$
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^

    BalasHapus

Berkomentarlah yang baik dan bijak